1. Zuraiyah, Tjut Awaliyah, dkk. 2019. "PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS (IOT) PADA BIDANG PERTANIAN". Jurnal Information Management for Educators and Professinals. Vol (3). No 2. Hal 139-150. ISSN : 2548-3331. 1 Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Bogor. klik disini
2. Wati, Dewi Ratna dan Walidatush Sholihah. 2021. "Rancang Bangun Sistem Irigasi Otomatis Dan Monitoring Pada Lahan Pertanian Berbasis Internet of Things". Jurnal Multinetics. Vol (7). No 1. Sekolah Vokasi, IPB University. klik disini
3. Weisrawei, Yosef, dkk. "PSistem Irigasi Otomatis pada Tanaman Padi Menggunakan Arduino dan Sensor Kelembapan Tanah:. Seminar Nasional Fortel Regional 7. ISSN : 2621-5551. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang. klik disini
4. Nasution, Nurliana dan Mhd Arief Hasan. 2020. "IPeningkatan Efisiensi Air Irigasi dengan Introduksi Sistem Otomatis pada Sistem Irigasi di Lahan Produksi Pangan". IT Journal Research and Development (ITJRD). Vol (4). No 2. ISSN : 2528-4061. Prodi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Lancang Kuning. klik disini
5. Cahya Janahtul As'ri. (2021). Rancang Bangun Sistem Irigasi Otomatis Dan Monitoring Pada Lahan Pertanian Berbasis Internet of Things. SNITT : Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta, ISBN: 978-602-51450-0-1, Vol.2 no.1 : 270-276klik disini
LINK TRIK AND TRIP
1. Selada Hidroponik, Cara Menanam yang Mudah dan Menguntungkan : https://economy.okezone.com/read/2021/07/19/470/2443084/selada-hidroponik-cara-menanam-yang-mudah-dan-menguntungkan. klik disini
2. Ini 10 Cara Menanam Selada Hidroponik dan Menggunakan Polybag : https://www.orami.co.id/magazine/cara-menanam-selada. klik disini
3. Cara Menanam Selada Hidroponik dan Keuntungannya : https://www.gramedia.com/best-seller/selada-hidroponik/. klik disini
4. Cara Menanam Selada Hidroponik yang Mudah (2021) : https://budidaya.id/hidroponik/selada/. klik disini
5. 4 Cara Menanam Selada Hidroponik yang Mudah Dilakukan : https://www.sehatq.com/review/cara-menanam-selada-hidroponik-yang-mudah-dilakukan. klik disini
ABSTARK
Pertanian atau perkebunan pada negara Indonesia merupakan sumber utama dalam memenuhi kebutuhan pangan. Dalam pertanian atau perkebunan, air adalah hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan. Penelitian ini berhasil membuat alat yang bertujuan membantu petani untuk memudahkan dalam melakukan irigasi yang nantinya bisa di monitoring. Sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah irigasi otomatis yang berbasis IoT (Internet of Things). Komponoen utama dalam penelitian ini adalah arduino mega pro mini, NodeMCU sensor soil moisture capasitive, sensor suhu DHT11 dan sensor water level float. Hasil Penelitian menunjukan untuk awal kondisi tanah didapatkan dengan nilai dari sensor yaitu 477 dalam kondisi melakukan penyiraman hingga berhenti melakukan penyiraman pada tanah menunjukan lembap pada nilai 369. Untuk system diatur jika nilai <400 maka menunjukan tanah dalam kondisi lembap dan >400 menunjukan dalam kondisi kering dan bisa melakukan irigasi secara otomatis dan juga bisa di monitoring menggunakan smartphone dengan memanfaatkan aplikasi Blynk.
PENDAHULUAN
Pertanian atau perkebunan pada negara Indonesia merupakan sumber utama dalam memenuhi kebutuhan pangan. Dalam pertanian atau perkebunan, air adalah hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan. Pengaturan pembagian atau pengaliran air menurut sistem tertentu di lahan pertanian disebut irigasi. Pengairan atau irigasi merupakan faktor penting dalam industri pertanian dan perkebunan. Selain air, tanah juga sebagai faktor utama yang harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi tanah yang mendapatkan air berlebih maupun kurang, dapat mempengaruhi optimal atau tidaknya nutrisi yang didapatkan oleh tanaman. Hal tersebut dapat diatasi dengan penyiraman secara otomatis untuk mengoptimalkan kebutuhan nutrisi tanaman.
Perkebangan teknologi informasi dan komunikasi pada zaman ini banyak yang sudah berkebang di berbagai bidang, tak terkecuali pada bidang pertanian. Adapun beberapa peneliti terdahulu telah memanfaatkan teknologi dalam membantu petani mengatasi masalah irigasi.
Kemajuan teknologi yang terus berkembang dengan pesat hingga saat ini membuat para perusahaan yang menyediakan berbagai macam program untuk membantu mengembangkan produk berbasis Internet of Things. Internet of Things memiliki konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat yang tersambung dalam koneksi internet secara terus menerus.
Berdasarkan refrensi yang didapat penulis melakukan penelitain dengan judul “Rancang Bangun Sistem Irigasi Otomatis Dan Monitoring Pada Lahan Pertanian Berbasis Internet of Things” yang bertujuan memudahkan para petani untuk melakukan irigasi pada lahan pertanian. Penelitian ini menggunakan arduino mega pro mini sebagai microcontroller dan menggunakan beberapa sensor soil moisture capacitve, DHT11 dan water level float.
METODE
Perancangan Sistem
Flowchart Alur Penelitian
Diagram Blok Sistem
Untuk sensor yang digunakan
Sensor DHT11
Sensor DHT11 merupakan salah satu dari beberapa sensor suhu jenis DHT. Sensor ini dapat mengukur data kelembaban beserta suhu, kemudian data yang diperoleh, secara otomatis setiap 2 detil sekali sensor ini akan mengirimkan sinyal data ke pinout data pada sensor tersebut. Sensor ini beroperasi pada tegangan 3 hingga 5 Volt DC dengan arus maksimal 2.5 mili ampere. Suhu yang dapat diukur oleh sensor ini berkisar antara - 40 hingga 80 derajat celcius, dan kelembaban dari 0 hingga 100%. Sensor DHT22 yang merupakan sensor kelembaban adalah konsentrasi uap air yang ada di dalam air. Uap air, merupakan bentuk gas dari air, umumnya tidak terlihat oleh mata manusia. Konsumsi arus pada saat pengukuran antara 1 hingga 1,5 mA. Konsums iarus pada mode siaga adalah 40 sampai 50 mA. Sinyal keluaran digital lewat bus tunggal dengan kecepatan 5 ms / operasi (MSB-first). Sensitivitas sebesar 0,1% untuk pengukuran suhu dan kelembaban.
DHT11 merupakan sebuah sensor kelembaban dan suhu, komponen ini mempunyai output sinyal digital yang dikalibrasi dengan sensor kelembaban dan suhu yang kompleks,sinyal transmisi jarak pada ruangan hingga 20 meter.
Cara kerja dari rangkaian ini sangat sederhana dimana sensor DHT11/22 akan mengeluarkan output berupa nilai analog berdasarkan hasil pengukuran suhu dan kelembaban ruangan. Nilai analog ini yang kemudian akan diterjemahkan oleh arduino menjadi nilai suhu (dalam bentuk ÂșC) dan kelembaban ruangan (dalam bentuk %).
Spesifikasi DHT11:
Tegangan kerja = 3.3V-5V.
Arus maksimum = 2.5mA
Range pengukuran kelembaban = 20%-80%
Akurasi pengukuran kelembaban = 5%
Range pengukuran suhu = 0°C-50°C
Akurasi pengukuran suhu = 2°C
Kecepatan pengambilan sampel tidak lebih dari 1 Hz (setiap detik)
Ukuran = 15.5 mm x 12 mm x 5.5 mm
4 pin dengan jarak 0,1 "
Sensor Soil Moisture
Soil Moisture Sensor merupakan
module untuk mendeteksi kelembaban tanah, yang dapat diakses menggunakan
microcontroller seperti arduino.Sensor kelembaban tanah ini dapat dimanfaatkan
pada sistem pertanian, perkebunan, maupun sistem hidroponik mnggunakan
hidroton.
Soil Moisture Sensor dapat digunakan untuk sistem penyiraman otomatis atau
untuk memantau kelembaban tanah tanaman secara offline maupun online. Sensor
yang dijual pasaran mempunyai 2 module dalam paket penjualannya, yaitu sensor
untuk deteksi kelembaban, dan module elektroniknya sebagai amplifier sinyal.
Sensor Rain
Flowchart Pengisian Tandon
Flowchart Sistem Penyiraman
Perancangan Eletronika (Rangkaian)
Desain Hardware
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pembuatan hardware pada alat ini menggunakan akrilik sebagai bahan dasar dari alat tersebut dengan bentuk kubus dengan dimensi panjang 22cm lebar 12cm dan tinggi 10 cm. Bentuk hardware disesuaikan pada perangkat yang dirangkai di dalamnya supaya terlihat rapi.
Pengujian dan Pembahasan
1. Pengujian Sensor Kelembapan Tanah
2. Pengujian Sensor DHT11
3. Pengujian Keseluruhan Sistem
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian Rancang Bangun Sistem Irigasi Otomatis Dan Monitoring Pada Lahan Pertanian Berbasis Internet of Things yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian ini didapatkan nilai dari kelembapan tanah, suhu udara dan kelembapan udara beserta pengisian tandon dengan menggunakan sensor soil moisture capasitive, DHT11, water level float dan pompa. Untuk Sistem irigasi bekerja dengan baik secara keseluruhan. Dimana bisa melakukan penyiraman saat sensor mendeteksi tanah dalam keadaan kering dan pengisian tandon ketika air dalam tandon habis atau di bawah batas bawah dari sensor water level float. Monitoring menggunakan aplikasi blynk bisa melihat data dalam bentuk nilai, grafik dan bisa dari riwayat sebelumnya dengan download data pada pilihan di blynk. Hasil Penelitian menunjukan untuk awal kondisi tanah didapatkan dengan nilai dari sensor yaitu 477 dalam kondisi melakukan penyiraman hingga berhenti melakukan penyiraman pada tanah menunjukan lembap pada nilai 369. Untuk system diatur jika nilai <400 maka menunjukan tanah dalam kondisi lembap dan >400 menunjukan dalam kondisi kering.
Saran
Adapun beberapa saran untuk pengembangan pada penelitian ini antara lain :
Diharapkan adanya pemanfaatan energi terbarukan seperti panel surya sebagai sumber daya melihat bisa diterapkan di lahan yang luas dan membutuhkan daya yang besar.
Menggunakan jaringan atau wifi dengan signal yang kuat supaya monitoring bisa dilakukan dengan baik dan maksimal.
Diharapkan untuk memaksimalkan sistem kerja dari sensor supaya alat bisa bekerja dan bermanfaat dibidang pertanian.
Adanya inovasi atau penambahan dari pengaplikasian alat, seperti bisa digunakan untuk irigasi pada sawah ataupun lahan pertanian yg lain.
Alat dibuat tahan segala cuaca melihat pengaplikasian langsung ditanah lapang.
DAFTAR PUSTAKA
Dzulkifli, M. S., & Rivai, M. (2016). Rancang Bangun Sistem Irigasi Tanaman Otomatis Menggunakan Wireless Sensor Network. 5(2).
Gorontalo, U. I., & Things, I. O. (2018). MONITORING KELEMBAPAN TANAH PERTANIAN MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC- 28 DAN ARDUINO UNO. 10, 237–243.
Gsm, B., Arduino, S. D. A. N., Sintia, W., Hamdani, D., Risdianto, E., Studi, P., Pendidikan, S., Fkip, J., Bengkulu, U., & Supratman, J. W. R. (2018). Rancang Bangun Sistem Monitoring Kelembapan Tanah dan Suhu Udara. Jurnal Kumparan Fisika, 1(2), 60–65.
Gunawan, R., Andhika, T., . S., & Hibatulloh, F. (2019). Monitoring System for Soil Moisture, Temperature, pH and Automatic Watering of Tomato Plants Based on Internet of Things. Telekontran : Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Kendali Dan Elektronika Terapan, 7(1), 66–78. https://doi.org/10.34010/telekontran.v7i1.1640
Modi, R., Madhavan, P., & Mahajan, K. V. (2019). Smart irrigation system. International Journal of Engineering and Advanced Technology, 8(4), 411–416.
Syamsiar, M. D., Rivai, M., & Suwito, S. (2016). Rancang Bangun Sistem Irigasi Tanaman Otomatis Menggunakan Wireless Sensor Network. Jurnal Teknik ITS, 5(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v5i2.16512
Percobaan
Prosedur Percobaan
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan rangkaian.
Pahami datasheet masing masing komponen dengan mempertimbangkan tegangan yang digunakan, arusnyang diperlukan, terutama spesifikasi masing masing komponen.
Rangkai semua alat dan bahan sesuai dengan gambar yang telah dilampirkan.
Pasang dan hubungkan semua alat dan bahan sehingga membentuk rangkaian jadi.
Baterai pada rangkaian ini digunakan sebagai sumber energi listrik atau sumber tegangan untuk menjalankan rangkaian.
2). DC Voltmeter
Voltmeter DC yaitu alat ukur biasa digunakan untuk mengukur tegangan DC dengan cara mengukur beda potensial dari tegangan DC antara 2 titik suatu beban listrik atau rangkaian elektronika. Penambah sebuah tahanan seri atau pengali (multiplier), mengubah gerakan d’arsonval menjadi sebuah voltmeter arus searah.
b. Bahan
1). Resistor
Spesifikasi resistor
2). Dioda
Spesifikasi dioda
3). Transistor
Spesifikasi transistor
Konfigurasi pin
4). Relay
Spesifikasi
Konfigurasi pin
5). LM35
Spesifikasi
Dikalibrasi Langsung dalam Celcius (Celcius)
Faktor Skala Linear + 10-mV / ° C
0,5 ° C Pastikan Akurasi (pada 25 ° C)
Dinilai untuk Rentang Penuh −55 ° C hingga 150 ° C
Available packages: TO-99, CDIP, DSBGA, SOIC, PDIP, DSBGA
Konfigurasi pin
7). Motor DC
Spesifikasi Motor DC
Konfigurasi motor DC:
8). Potensiometer
9). Ground
10) IC 74LS112
11) IC 74LS90
12) IC 7493
13) IC 74193
14) IC 74192
15) IC 74LS47
16) Seven Segment
18). Soil Moisture
Spesifikasi dari Sensor Soil Moisture :
Tegangan Operasi: 3.3V hingga 5V DC
Operasi Saat Ini: 15mA
Output Digital - 0V hingga 5V, Level pemicu yang dapat disesuaikan dari preset
Output Analog - 0V hingga 5V berdasarkan radiasi infra merah dari nyala api yang jatuh pada sensor
LED menunjukkan keluaran dan daya
Ukuran PCB: 3,2 cm x 1,4 cm
Desain berbasis LM393
Mudah digunakan dengan Mikrokontroler atau bahkan dengan IC Digital / Analog normal
Kecil, murah, dan mudah didapat
Konfigurasi Sensor Soil Moisture
12). Kapasitor
Spesifikasi kapasitor
13). Induktor
Spesifikasi Induktor
11.2 x 11.2 x 9.0mm maximum surface mount package
Ferrite core material
High current carrying capacity, low core losses
Controlled DCR tolerance for sensing circuits
Inductance range from 205nH to 950nH
Current range from 11.5 to 69 amps
Frequency range up to 2MHz
17). Sensor LM35
konfigurasi pin:
pin 1 : sumber tegangan
pin2 : V out : 0-1,5V
pin 3 : GND
spesifikasi:
-Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ÂșC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
-Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ÂșC pada suhu 25 ÂșC
-Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ÂșC sampai +150 ÂșC.
-Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
-Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 ”A.
-Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ÂșC pada udara diam.
-Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
-Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ÂșC
Grafik Respon
19). Aritmatika Adder 7482
Aritmatika adalah ilmu hitung dasar yang merupakan bagian dari matematika. Operasi dasar aritmatika adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, Walaupun operasi-operasi lain yang lebih canggih (seperti persentase, akar kuadrat, pemangkatan, dan logaritma) kadang juga dimasukkan ke dalam kategori ini. Perhitungan dalam aritmatika dilakukan menurut suatu urutan operasi yang menentukan operasi aritmatika yang mana lebih dulu dilakukan
Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistorjenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.
Kapasitas Daya Resistor
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari ukuran fisik resistor dan tulisan kapasitas daya dalamsatuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar. Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.
Nilai Toleransi Resistor
Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional resistor tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).
Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan kode warna pada cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik kemasan besar. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.
Jenis-Jenis Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film.
Resistor Kawat (Wirewound Resistor)
Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar.
Resistor Arang (Carbon Resistor)
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistorkarbon, resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.
Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor)
Resistor Tetap(Fixed Resistor)
Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah atau tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap dapat kita temui dalam beberpa jenis, seperti :
Metal Film Resistor
Metal Oxide Resistor
Carbon Film Resistor
Ceramic Encased Wirewound
Economy Wirewound
Zero Ohm Jumper Wire
S I P Resistor Network
Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiridari 2 tipe yaitu :
Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur nilai resistansinya secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis
Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu (obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut dengan istilah “Trimer Potensiometer atau VR”
Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya akan berubah mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC. Untuk lebih detilnya thermistor akan dibahas dalam artikel yang lain.
LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR tersebut.
Jenis-jenis resistor tetap dan variable diatas akan dibahas lebih detil dalam artikel yang lain.
Menghitung Nilai Resistor
Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable.
Kode Warna Resistor
Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :
kode warna resistor,rumus resistor,warna resistor
1. Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.
2. Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
3. Resistor Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.
Kode Huruf Resistor
Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.
Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
R, berarti x1 (Ohm)
K, berarti x1000 (KOhm)
M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
F, untuk toleransi 1%
G, untuk toleransi 2%
J, untuk toleransi 5%
K, untuk toleransi 10%
M, untuk toleransi 20%
Rumus Resistor:
Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :
Dimana V adalah tegangan, I adalah kuat arus, dan R adalah Hambatan
Mencari resistansi total dalam rangkaian dapat menggunakan :
Dioda atau disebut juga sinyal dioda adalah komponen dasar semikonduktor aktif yang hanya bisa mengalirkan arus satu arah saja (forward bias) yaitu dari arah positip (Anoda) ke arah negatif (Katoda) namun memblok arus untuk arah sebaliknya. Dalam rangkaian elektronika dioda diibaratkan sebagai kran/katup listrik satu arah. Dioda memiliki dua elektroda yaitu elektroda positip (Anoda) dan elektroda negatif (Katoda). Secara umum dioda biasa dipakai untuk merubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) atau disebut sebagai Rectifier.
Dioda dibuat dari bahan semikonduktor seperti germanium (Ge), Silicon (Si) dan galium arsenide (GaAs), sifat listrik pada jenis material tersebut ialah menengah atau dengan kata lain tidak baik sebagai konduktor dan tidak baik juga sebagai insulator, sifat ini dinamakan semikonduktor.
Material semikonduktor memiliki sangat sedikit "elektron bebas" karena molekul atomnya terkumpul bersama dalam bentuk pola kristal yang sering disebut "kisi kristal". Untuk meningkatkan daya hantar listrik pada material ini maka perlu dicampurkan "kotoran atom" pada struktur kristalnya sehingga menghasilkan lebih banyak elektron bebas dan lubang atom. Untuk menghasilkan sisi Negatif (katoda) pada dioda maka material semikonduktor biasanya dicampurkan kotoran atom dengan bahan seperti: Arsenik, Antimony atau Fosfor. dan untuk menghasilkan sisi positip (Anoda) dicampur dengan kotoran atom dari bahan Aluminium, Boron atau Galium.
Jenis dan Simbol Dioda
Seperti penjelasan diatas, Jenis dioda tergantung dari bahan material yang dipakai saat pembuatannya, dibawah ini adalah contoh gambar dan simbol dari jenis-jenis dioda:
1. Dioda Silicon
Terbuat dari bahan Germanium, memiliki drop tegangan maju (forward volt drop) 0,7V, pada rangkaian elektronika biasa dipakai sebagai penyearah (rectifier). Contoh dioda Germanium adalah: 1N4000 series dan 1N5000 series dll.
2. Dioda Germanium
Terbuat dari bahan Silicon, memiliki drop tegangan maju (forward volt drop) 0,3V. Biasa diaplikasikan sebagai dioda penyearah. contoh dioda silicon adalah: IN4148 atau 1N914 dll.
3. Dioda Zener
Terbuat dari bahan silikon, dioda zener atau sering disebut juga "breakdown diode" berfungsi sebagai pembatas tegangan pada rangkaian, atau dengan kata lain dioda zener adalah komponen regulator tegangan sederhana. dioda zener memiliki rating tegangan antara 1 sampai ratusan volt dengan daya mulai dari 1/4w.
4. Light Emitting Diode atau LED
Adalah jenis dioda yang dapat mengeluarkan cahaya, LED yang banyak dipasaran berbentuk kubah bulat dan juga kotak persegi dengan variasi warna merah, kuning, hijau, biru atau putih. batas arus maksimum LED adalah 20mA. dan memiliki drop tegangan maju (forward volt drop) antara 1,2v sampai 3,6v tergantung dari jenis warna LED.
5. Dioda Schottky
disebut juga dioda power memiliki drop tegangan maju (forward bias) yang rendah, namun rating arus dan tegangannya tinggi. Biasa dipakai sebagai penyearah pada frekuensi tinggi, sering dipakai pada rangkaian pengisian battre, AC Rectifier dan Inverter.contoh untuk dioda schotky adalah 5819 atau 58xx dll.
3). Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor Bipolar adalah salah satu jenis transistor yang terbentuk dari 2 dioda sehingga memiliki polaritas atau sisi positif dan sisi negatif. Biasanya transistor Bipolar atau disebut dengan BJT (Basis Junction Transistor) memiliki 2 jenis, diantaranya yaitu Transistor PNP dan Transistor NPN. Transistor ini memiliki 3 polaritas yang biasa disebut B (Basis), E (Emiter), C (Collector). Basis berfungsi sebagai base atau tempat berkumpulnya kumpulan aliran arus yang masuk ke transistor, Emiter dan Collector sebagai aliran arus masuk dan keluar.
Lambang Transistor BJT
Sudah jelas seperti gambar di atas bahwa transistor PNP memiliki simbol yang arah panahnya masuk dan sebaliknya untuk NPN arah panah dari emiter mengarah keluar.
Bentuk aliran arus pada sebuah transistor dapat dirumuskan dengan hukum KCL ( Kirchoff Current Law) Atau hukum Kirchoff I, yang dirumuskan sebagai berikut.
Ie = Ic + Ib
Keterangan :
Ie = Arus Emitter
Ic = Arus Collector
Ib = Arus Basis
Pada Transistor BJT nilai arus Ib relatif sangat kecil terhadap Ic, maka Ib ini dapat diabaikan. Sehingga persamaan diatas bisa berubah menjadi
Ie = Ic
Keterangan :
Ie = Arus Emitter
Ic = Arus Collector
Karakteristik input merupakan karakteristik dari tegangan base dan emitter (VBE) sebagai fungsi arus base (IB) dengan VCE dalam keadaan konstan. Karakteristik ini merupakan karakteristik dari junction emitter-base dengan forward bias atau sama dengan karakteristik diode pada forward bias. Pada BJT seluruh pembawa muatan akan melewati junction Base-Emittor menuju Collector maka arus pada basis menjadi jauh lebih kecil dari diode P-N dengan adanya faktor hfe. Penambahan nilai VCE megakibatkan arus IB akan berkurang. Arus IB akan mengalir jika tegangan VBE > 0,7 V
Karakteristik output merupakan karakteristik dengan tegangan emitter (VCE) sebagai fungsi arus kolektor (IC) terhadap arus base (IB) yang tetap seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Pada saat IB=0, arus IC yang mengalir adalah arus bocor ICB0 (pada umumnya diabaikan), sedangkan pada saat IB ≠ 0 untuk VCE kecil (<< 0,2 V), pembawa muatan di basis tidak efisien dan transistor dikatakan dalam keadaan saturasi dengan IB > IC / hfe . Pada saat VCE diperbesar IC pun naik hingga melewati level tegangan VCE saturasi (0,2 -1 V) hingga transistor bekerja dalam daerah aktif dengan IB = IC / hfe. Pada saat ini kondisi arus IC relatif konstan terhadap variasi tegangan VCE.
Gelombang input dan output transistor
4). Op-amp
Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output. Op-amp ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang bermacam-mcam atau dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak linier, dan seringkali disebut sebagai rangkaian terpadu linier dasar. Penguat operasional (Op-Amp) merupakan komponen elektronika analog yang berfungsi sebagai amplifier multiguna dalam bentuk IC dan memiliki simbol sebagai berikut :
Rumus penguatan op-amp
- Op-amp inverting
Av = – ( Rf / Ri )
- Op-amp non-inverting
Av = ( Rf / Ri ) + 1
Gelombang input dan output op-amp
5). LM35
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 ”A hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5ÂșC pada suhu 25ÂșC
Simbol LM35 di proteus :
Grafik respon
6). Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Simbol di proteus
7). Ground
Suatu komponen listrik yang bisa meniadakan beda potensial sebagai pelepasan muatan listrik berlebih pada suatu instalasi listrik dengan cara mengalirkannya ke tanah.
Simbol di proteus
8). Power Supply
Catu daya merupakan suatu Rangkaian yang paling penting bagi sistem elektronika. Power supply atau catu daya adalah suatu alat atau perangkat elektronik yang berfungsi untuk merubah arus AC menjadi arus DC untuk memberi daya suatu perangkat keras lainnya. Sumber AC yaitu sumber tegangan bolak-balik, sedangkan sumber tegangan DC merupakan sumber tegangan searah. Power supply/unit catu daya secara efektif harus mengisolasi rangkaian internal dari jaringan utama, dan biasanya harus dilengkapi dengan pembatas arus otomatis atau pemutus bila terjadi beban lebih atau hubung singkat. Bila pada saat terjadinya kesalahan catu daya, tegangan keluaran DC meningkat di atas suatu nilai aman maksimum untuk rangkaian internal, maka daya secara otomatis harus diputuskan.
Simbol di proteus
9). LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
LDR di proteus
Grafik respon
10). Motor DC
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/directunidirectional.
Motor DC adalah piranti elektronik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar dengan satu atau lebih kumparan terpisah. Tiap kumparan berujung pada cincin belah (komutator). Dengan adanya insulator antara komutator, cincin belah dapat berperan sebagai saklar kutub ganda (double pole, double throw switch). Motor DC bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz, yang menyatakan ketika sebuah konduktor beraliran arus diletakkan dalam medan magnet, maka sebuah gaya (yang dikenal dengan gaya Lorentz) akan tercipta secara ortogonal diantara arah medan magnet dan arah aliran arus. Kecepatan putar motor DC (N) dirumuskan dengan Persamaan berikut.
Simbol motor DC di proteus:
11). Soil Moisture
Soil Moisture Sensor merupakan module untuk mendeteksi kelembaban tanah, yang dapat diakses menggunakan microcontroller seperti arduino.Sensor kelembaban tanah ini dapat dimanfaatkan pada sistem pertanian, perkebunan, maupun sistem hidroponik mnggunakan hidroton.
Soil Moisture Sensor dapat digunakan untuk sistem penyiraman otomatis atau untuk memantau kelembaban tanah tanaman secara offline maupun online. Sensor yang dijual pasaran mempunyai 2 module dalam paket penjualannya, yaitu sensor untuk deteksi kelembaban, dan module elektroniknya sebagai amplifier sinyal.
Simbol Sensor Soil Moisture di proteus:
12). Kapasitor
Kapasitor merupakan salah satu jenis elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan arus listrik selama batas waktu tertentu. Kapasitor juga bisa disebut dengan konduktor yang mempunyai salah satu sifat yang pasif dan banyak dipakai dalam membuat rangkaian elektronika dengan kapasitansinya yaitu Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 – 1867) yang berasal dari Inggris.Tapi, Farad yaitu satuan yang sangat besar, jadi pada umumnya Kapasitor yang dipakai dalam peralatan Elektronika yaitu satuan Farad yang dikecilkan jadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.
Konversi Satuan Farad, yaitu sebagai berikut:
1 Farad = 1.000.000”F (mikro Farad)
1”F = 1.000nF (nano Farad)
1”F = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
Rumus Kapasitor:
Q = C.V
Keterangan:
Q = Muatan dengan satuan Coloumb
C = Kapasitas dengan satuan Farad
V = Tegangan dengan satuan Volt
Rumus Kapasitor Rangkaian Paralel:
Ctotal = C1 + C2 + C3
Rumus Kapasitor Rangkaian Seri:
1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3
Simbol kapasitor :
13). Induktor
Induktor adalah Komponen elektronika yang terdiri dari susunan lilitan kawat yang membentuk sebuah kumparan. Induktor memiliki satuan yaitu henry. Namun satuan henry terlalu besar, maka digunakan satuan yang lebih kecil yaitu mikrohenry(mH). Dimana 1 henry sama dengan 1000 milihenry(mH).
Sebuah Induktor jika diberikan arus listrik maka disekitar induktor tersebut akan timbul medan magnet. Medan magnet tersebut akan disimpan sementara dalam kumparan,sampai adanya perubahan arah Arus listrik.
Ketika dalam sebuah induktor terjadi perubahan arah arus, maka medan magnet yang tersimpan pada induktor tersebut akan bertransformasi menjadi tegangan listrik. Semakin besar medan magnet yang dihasilkan sebuah induktor maka semakin besar pula potensi tegangan yang dihasilkan.
Sebuah induktor dapat terdiri dari sebuah lilitan tunggal atau beberapa lilitan dalam satu inti. Jika induktor hanyalah sebuah kumparan tunggal, maka jika induktor tersebut dialiri arus maka setiap lilitan kumparan tersebut akan menginduksi kumparan yang lain sehingga menimbulkan medan magnet. Fenomena ini iistilahkan self induction atau induksi diri.
Nilai induktansi sebuah induktor dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
Jumlah lilitan, berbangding lurus dengan induktansinya.
Diameter kawat Lilitan, berbanding lurus dengan induktansinya
Permeabilitas Inti, yaitu bahan inti yang digunaka n seperti ferrit, besi maupun udara
Panjang lilitan induktor, semakin pendek maka induktansinya semakin tinggi.
Simbol Induktor :
19). Aritmatika Adder 7482
Aritmatika adalah ilmu hitung dasar yang merupakan bagian dari matematika. Operasi dasar aritmatika adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, Walaupun operasi-operasi lain yang lebih canggih (seperti persentase, akar kuadrat, pemangkatan, dan logaritma) kadang juga dimasukkan ke dalam kategori ini. Perhitungan dalam aritmatika dilakukan menurut suatu urutan operasi yang menentukan operasi aritmatika yang mana lebih dulu dilakukan
19). Sensor Infrared
Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar. Sensor infrared memiliki simbol seperti gambar di bawah ini :
Prinsip Kerja Sensor Infrared
Gambar 1. Ilustrasi prinsip kerja sensor infrared
Ketika pemancar IR memancarkan radiasi, ia mencapai objek dan beberapa radiasi memantulkan kembali ke penerima IR. Berdasarkan intensitas penerimaan oleh penerima IR, output dari sensor ditentukan.
Gambar 2. Rangkaian dasar sensor infrared common emitter yang menggunakan led infrared dan fototransistor
Grafik Respon Sensor Infrared
Gambar 4. Grafik respon sensor infrared
Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.
Sensor IR sendiri memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Sensor IR secara khusus menyaring cahaya IR, tapi tidak terlalu baik
untuk mendeteksi cahaya tampak.
2. Sensor IR memiliki demulator (bagian yang memisahkan sinyal informasi
(yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga
informasi tersebut dapat diterima dengan baik) yang digunakan untuk
mencari IR yang ter-modulasi (merupakan bagian yang mengubah sinyal
informasi ke dalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan)
pada rentang frekuensi 38 KHz. Lampu LED IR yang hanya menyala terus
menerus tidak akan terdeteksi oleh receiver, melainkan harus PWM
Blinking/Flicking (berkedip secara konstan dalam kurun waktu beberapa
milidetik) pada rentang 38 KHz.
3. Sensor IR mendeteksi sinyal IR 38 KHz dan keluaran rendah (0V) atau
tidak mendeteksi apapun dan keluaran tinggi (5V) (Ada dkk, 2012).
20) Sensor UV
Sensor cahaya ultraviolet adalah sensor cahaya yang hanya merespon perubahan intensitas cahaya ultraviolet yang mengenainya. Sensor ini menerima input dalam bentuk intensitas cahaya ultraviolet dan menghasilkan output dalam bentuk perubahan besaran listrik. Data Sheet dari ADPS-9002
Sensor cahaya ultraviolet adalah sensor cahaya yang hanya merespon perubahan intensitas cahaya ultraviolet yang mengenainya. Sensor ini menerima input dalam bentuk intensitas cahaya ultraviolet dan menghasilkan output dalam bentuk perubahan besaran listrik.
Grafik Sensor Ultraviolet
Semakin kecil cahaya yang diterima oleh sensor maka resistansi atau hambatan yang diberikan semakin besar dan jika semakin besar pencahayaan yang diterima maka semakin kecil resistansinya.
Sensor ultraviolet atau UV Tron ini adalah detektor ultraviolet yang terbuat dari efek metal photoelektrik yang digabung dengan efek gas campuran. Sensor jenis ini mampu mendeteksi api sebuah lilin kecil sampai sejauh 5 meter. Keunggulan sensor api UV Tron ini membutuhkan konsumsi arus yang rendah dan memiliki sensitifitas yang tinggi. Untuk mengakses data sensor ini sanagatlah mudah karena input outputnya hanya sinyal digital 0 atau 1.
Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh
Lalu mencoba menjalankan rangkaian , jika tidak terjadi error, maka motor akan bergerak yang berarti rangkaian pada Kontrol Rumah Kaca bekerja
a.Gambar rangkaian
b. Vidio Teori
Video teori LM35
Video teori soil moisture
Video teori sensor infrared
Video teori sensor UV
Video Percobaan
Video Percobaan
Video Percobaan oleh Kelompok Lain
c. Cara Kerja
Ketika sensor
ultraviolet mendeteksi pencahayaan yang terang (siang) maka arus akan mengalir
menuju op amp masuk ke kaki non intersing lalu menuju ke base transistor Q1 dan
juga arus Vcc pada rangkaian transistor akan menuju relay dank e kaki kolektor
dan keluar dari kaki emitor muenuju ground. Ketiak arus mengalir ke relay maka
relay berpindah (switch) dan arus mengalir ke motor yang mana membuka atap dan apabila mendeteksi pencahayaan gelap (malam) maka relay berpindah (switch)
dan menggerakkan motor yang mana menutup atap serta menghidupkan lampu.
Dan ketika atap terbuka
dan suhu yang terdeteksi oleh sensor LM35 besar sama dari 36 derjat, dan
kelembaman tanah rendah yang dideteksi oleh sensor soil moisture outputnya
berlogika 0, Dikarenakan tidak ada arus yang mengalir ke pin B pada Decoder
maka akan menghasilkan input berlogika 0 dan pada LM35 mendeteksi suhu besar
dari 36 derjat maka LM35 akan dihubungkan dengan detector, dan kaki akan
terukur tegangan pada kaki positifnya +0,37V dan pada kaki negatifnya juga
+0,36V, dan tegangan output dari opamp sebesar +15V
Dikarenakan ada arus
dari detektor maka di umpan kan arus ke R6 dan masuk ke kaki basis transistor
Q6, dikarenakan ada arus pada transistor Q6, menyebabkan vcc pada RL5 akan aktif.
Dikarenakan vcc pada RL4 aktif, maka arus akan mengalir ke koil RL4 dan
mengaktifkan RL4 atau berada pada posisi sebelah kiri. Lalu masuk ke RL 5 yang
mengakibatkan RL 5 dalam kondisi aktif atau berada pada kondisi kiri. Lalu arus
dari RL5. Karena RL5 aktif, suplay dari RL5 akan mengakibatkan arus mengalir
menuju ke pompa, sehingga pompa akan aktif.
Dan arus dari output op
amp tadi juga masuk berlogika 1. Lalu ke pin A dari BCD Decoder ber logika 1,
sehingga 7 segmen bernilai 1.
Dan
ketika atap tertutup dan suhu yang terdeteksi oleh sensor LM35 kecil dari 36
derjat, dan kelembaman tanah tinggi yang terdeteksi oleh sensor soil moisture
sehingga outputnya menjadi 1, maka ada arus yang mengalir ke pin B pada
Decoder. Sehingga tidak ada arus megalir ke kaki basis transistor Q5. Yang
menyebabka Relay 4 dan 5 tidak aktif sehingga menghidupkan LED sebagai
indikator.
Dan
ketika atap terbuka dan suhu yang terdeteksi oleh sensor LM35 besar sama dari
36 derjat, dan kelembaman tanah rendah yang dideteksi oleh sensor soil moisture
outputnya berlogika 1, , maka ada arus yang mengalir ke pin B pada
Decoder. Sehingga tidak ada arus megalir ke kaki basis transistor Q5.
Yang menyebabka Relay 4 dan 5 tidak aktif. Dan pada LM35 mendeteksi suhu besar
dari 36 derjat maka LM35 akan dihubungkan dengan detector, dan kaki akan
terukur tegangan pada kaki positifnya +0,37V dan pada kaki negatifnya juga
+0,36V, dan tegangan output dari opamp sebesar +15V kemudian arus diteruskan ke
R6 dan masuk ke kaki basis transistor Q6, dan tegangan yang terukur 0,6V yang
menandakan Q6 off. Sehingga arus tidak mengalir ke relay 4 dan 5 sehingga
menghidupkan LED sebagai indikator.