Senin, 09 Januari 2023

Mikro

Kontrol Irigasi Sawah



REFERENSI

1. Zuraiyah, Tjut Awaliyah, dkk. 2019. "PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS (IOT) PADA BIDANG PERTANIAN". Jurnal Information Management for Educators and Professinals. Vol (3). No 2. Hal 139-150. ISSN : 2548-3331. 1 Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Bogor. klik disini

2. Wati, Dewi Ratna dan Walidatush Sholihah. 2021. "Rancang Bangun Sistem Irigasi Otomatis Dan Monitoring Pada Lahan Pertanian Berbasis Internet of Things". Jurnal Multinetics. Vol (7). No 1. Sekolah Vokasi, IPB University. klik disini

3. Weisrawei, Yosef, dkk. "PSistem Irigasi Otomatis pada Tanaman Padi Menggunakan Arduino dan Sensor Kelembapan Tanah:. Seminar Nasional Fortel Regional 7. ISSN : 2621-5551. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang. klik disini

4. Nasution, Nurliana dan Mhd Arief Hasan. 2020. "IPeningkatan Efisiensi Air Irigasi dengan Introduksi Sistem Otomatis pada Sistem Irigasi di Lahan Produksi Pangan". IT Journal Research and Development (ITJRD). Vol (4). No 2. ISSN : 2528-4061. Prodi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Lancang Kuning.  klik disini

5. Cahya Janahtul As'ri. (2021). Rancang Bangun Sistem Irigasi Otomatis Dan Monitoring Pada Lahan Pertanian Berbasis Internet of Things. SNITT : Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta, ISBN: 978-602-51450-0-1, Vol.2 no.1 : 270-276 klik disini

LINK TRIK AND TRIP

1. Selada Hidroponik, Cara Menanam yang Mudah dan Menguntungkan : https://economy.okezone.com/read/2021/07/19/470/2443084/selada-hidroponik-cara-menanam-yang-mudah-dan-menguntungkan. klik disini
2. Ini 10 Cara Menanam Selada Hidroponik dan Menggunakan Polybag : https://www.orami.co.id/magazine/cara-menanam-selada. klik disini
3. Cara Menanam Selada Hidroponik dan Keuntungannya : https://www.gramedia.com/best-seller/selada-hidroponik/. klik disini
4. Cara Menanam Selada Hidroponik yang Mudah (2021) : https://budidaya.id/hidroponik/selada/. klik disini

5. 4 Cara Menanam Selada Hidroponik yang Mudah Dilakukan : https://www.sehatq.com/review/cara-menanam-selada-hidroponik-yang-mudah-dilakukan. klik disini

ABSTARK

Pertanian atau perkebunan pada negara Indonesia merupakan sumber utama dalam memenuhi kebutuhan pangan. Dalam pertanian atau perkebunan, air adalah hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan. Penelitian ini berhasil membuat alat yang bertujuan membantu petani untuk memudahkan dalam melakukan irigasi yang nantinya bisa di monitoring. Sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah irigasi otomatis yang berbasis IoT (Internet of Things). Komponoen utama dalam penelitian ini adalah arduino mega pro mini, NodeMCU sensor soil moisture capasitive, sensor suhu DHT11 dan sensor water level float. Hasil Penelitian menunjukan untuk awal kondisi tanah didapatkan dengan nilai dari sensor yaitu 477 dalam kondisi melakukan penyiraman hingga berhenti melakukan penyiraman pada tanah menunjukan lembap pada nilai 369. Untuk system diatur jika nilai <400 maka menunjukan tanah dalam kondisi lembap dan >400 menunjukan dalam kondisi kering dan bisa melakukan irigasi secara otomatis dan juga bisa di monitoring menggunakan smartphone dengan memanfaatkan aplikasi Blynk.

PENDAHULUAN

Pertanian atau perkebunan pada negara Indonesia merupakan sumber utama dalam memenuhi kebutuhan pangan. Dalam pertanian atau perkebunan, air adalah hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan. Pengaturan pembagian atau pengaliran air menurut sistem tertentu di lahan pertanian disebut irigasi. Pengairan atau irigasi merupakan faktor penting dalam industri pertanian dan perkebunan. Selain air, tanah juga sebagai faktor utama yang harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi tanah yang mendapatkan air berlebih maupun kurang, dapat mempengaruhi optimal atau tidaknya nutrisi yang didapatkan oleh tanaman. Hal tersebut dapat diatasi dengan penyiraman secara otomatis untuk mengoptimalkan kebutuhan nutrisi tanaman.

Perkebangan teknologi informasi dan komunikasi pada zaman ini banyak yang sudah berkebang di berbagai bidang, tak terkecuali pada bidang pertanian. Adapun beberapa peneliti terdahulu telah memanfaatkan teknologi dalam membantu petani mengatasi masalah irigasi.

Kemajuan teknologi yang terus berkembang dengan pesat hingga saat ini membuat para perusahaan yang menyediakan berbagai macam program untuk membantu mengembangkan produk berbasis Internet of Things. Internet of Things memiliki konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat yang tersambung dalam koneksi internet secara terus menerus.

Berdasarkan refrensi yang didapat penulis melakukan penelitain dengan judul “Rancang Bangun Sistem Irigasi Otomatis Dan Monitoring Pada Lahan Pertanian Berbasis Internet of Things” yang bertujuan memudahkan para petani untuk melakukan irigasi pada lahan pertanian. Penelitian ini menggunakan arduino mega pro mini sebagai microcontroller dan menggunakan beberapa sensor soil moisture capacitve, DHT11 dan water level float.

METODE

Perancangan Sistem


Flowchart Alur Penelitian


Diagram Blok Sistem

Untuk sensor yang digunakan

Sensor DHT11

Sensor DHT11 merupakan salah satu dari beberapa sensor suhu jenis DHT. Sensor ini dapat mengukur data kelembaban beserta suhu, kemudian data yang diperoleh, secara otomatis setiap 2 detil sekali sensor ini akan mengirimkan sinyal data ke pinout data pada sensor tersebut. Sensor ini beroperasi pada tegangan 3 hingga 5 Volt DC dengan arus maksimal 2.5 mili ampere. Suhu yang dapat diukur oleh sensor ini berkisar antara - 40 hingga 80 derajat celcius, dan kelembaban dari 0 hingga 100%.  Sensor DHT22 yang merupakan sensor kelembaban adalah konsentrasi uap air yang ada di dalam air. Uap air, merupakan bentuk gas dari air, umumnya tidak terlihat oleh mata manusia. Konsumsi arus pada saat pengukuran antara 1 hingga 1,5 mA. Konsums iarus pada mode siaga adalah 40 sampai 50 mA. Sinyal keluaran digital lewat bus tunggal dengan kecepatan 5 ms / operasi (MSB-first). Sensitivitas sebesar 0,1% untuk pengukuran suhu dan kelembaban. 
DHT11 merupakan sebuah sensor kelembaban dan suhu, komponen ini mempunyai output sinyal digital yang dikalibrasi dengan sensor kelembaban dan suhu yang kompleks,sinyal transmisi jarak pada ruangan hingga 20 meter.
Cara kerja dari rangkaian ini sangat sederhana dimana sensor DHT11/22 akan mengeluarkan output berupa nilai analog berdasarkan hasil pengukuran suhu dan kelembaban ruangan. Nilai analog ini yang kemudian akan diterjemahkan oleh arduino menjadi nilai suhu (dalam bentuk ÂșC) dan kelembaban ruangan (dalam bentuk %). 

Spesifikasi DHT11: 
    • Tegangan kerja = 3.3V-5V.
    • Arus maksimum = 2.5mA
    • Range pengukuran kelembaban = 20%-80%
    • Akurasi pengukuran kelembaban = 5%
    • Range pengukuran suhu = 0°C-50°C
    • Akurasi pengukuran suhu = 2°C
    • Kecepatan pengambilan sampel tidak lebih dari 1 Hz (setiap detik)
    • Ukuran = 15.5 mm x 12 mm x 5.5 mm
    • 4 pin dengan jarak 0,1 "


Sensor Soil Moisture

Soil Moisture Sensor merupakan module untuk mendeteksi kelembaban tanah, yang dapat diakses menggunakan microcontroller seperti arduino.Sensor kelembaban tanah ini dapat dimanfaatkan pada sistem pertanian, perkebunan, maupun sistem hidroponik mnggunakan hidroton.

Soil Moisture Sensor dapat digunakan untuk sistem penyiraman otomatis atau untuk memantau kelembaban tanah tanaman secara offline maupun online. Sensor yang dijual pasaran mempunyai 2 module dalam paket penjualannya, yaitu sensor untuk deteksi kelembaban, dan module elektroniknya sebagai amplifier sinyal.



Sensor Rain

Flowchart Pengisian Tandon



Flowchart Sistem Penyiraman



Perancangan Eletronika (Rangkaian)



Desain Hardware



HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pembuatan hardware pada alat ini menggunakan akrilik sebagai bahan dasar dari alat tersebut dengan bentuk kubus dengan dimensi panjang 22cm lebar 12cm dan tinggi 10 cm. Bentuk hardware disesuaikan pada perangkat yang dirangkai di dalamnya supaya terlihat rapi.



Pengujian dan Pembahasan

1. Pengujian Sensor Kelembapan Tanah


2. Pengujian Sensor DHT11


3. Pengujian Keseluruhan Sistem



PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian Rancang Bangun Sistem Irigasi Otomatis Dan Monitoring Pada Lahan Pertanian Berbasis Internet of Things yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian ini didapatkan nilai dari kelembapan tanah, suhu udara dan kelembapan udara beserta pengisian tandon dengan menggunakan sensor soil moisture capasitive, DHT11, water level float dan pompa. Untuk Sistem irigasi bekerja dengan baik secara keseluruhan. Dimana bisa melakukan penyiraman saat sensor mendeteksi tanah dalam keadaan kering dan pengisian tandon ketika air dalam tandon habis atau di bawah batas bawah dari sensor water level float. Monitoring menggunakan aplikasi blynk bisa melihat data dalam bentuk nilai, grafik dan bisa dari riwayat sebelumnya dengan download data pada pilihan di blynk. Hasil Penelitian menunjukan untuk awal kondisi tanah didapatkan dengan nilai dari sensor yaitu 477 dalam kondisi melakukan penyiraman hingga berhenti melakukan penyiraman pada tanah menunjukan lembap pada nilai 369. Untuk system diatur jika nilai <400 maka menunjukan tanah dalam kondisi lembap dan >400 menunjukan dalam kondisi kering.


Saran

Adapun beberapa saran untuk pengembangan pada penelitian ini antara lain :
  1. Diharapkan adanya pemanfaatan energi terbarukan seperti panel surya sebagai sumber daya melihat bisa diterapkan di lahan yang luas dan membutuhkan daya yang besar.
  2. Menggunakan jaringan atau wifi dengan signal yang kuat supaya monitoring bisa dilakukan dengan baik dan maksimal.
  3. Diharapkan untuk memaksimalkan sistem kerja dari sensor supaya alat bisa bekerja dan bermanfaat dibidang pertanian.
  4. Adanya inovasi atau penambahan dari pengaplikasian alat, seperti bisa digunakan untuk irigasi pada sawah ataupun lahan pertanian yg lain.
  5. Alat dibuat tahan segala cuaca melihat pengaplikasian langsung ditanah lapang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Dzulkifli, M. S., & Rivai, M. (2016). Rancang Bangun Sistem Irigasi Tanaman Otomatis Menggunakan Wireless Sensor Network. 5(2).
  2. Gorontalo, U. I., & Things, I. O. (2018). MONITORING KELEMBAPAN TANAH PERTANIAN MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC- 28 DAN ARDUINO UNO. 10, 237–243.
  3. Gsm, B., Arduino, S. D. A. N., Sintia, W., Hamdani, D., Risdianto, E., Studi, P., Pendidikan, S., Fkip, J., Bengkulu, U., & Supratman, J. W. R. (2018). Rancang Bangun Sistem Monitoring Kelembapan Tanah dan Suhu Udara. Jurnal Kumparan Fisika, 1(2), 60–65.
  4. Gunawan, R., Andhika, T., . S., & Hibatulloh, F. (2019). Monitoring System for Soil Moisture, Temperature, pH and Automatic Watering of Tomato Plants Based on Internet of Things. Telekontran : Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Kendali Dan Elektronika Terapan, 7(1), 66–78. https://doi.org/10.34010/telekontran.v7i1.1640
  5. Modi, R., Madhavan, P., & Mahajan, K. V. (2019). Smart irrigation system. International Journal of Engineering and Advanced Technology, 8(4), 411–416.
  6. Syamsiar, M. D., Rivai, M., & Suwito, S. (2016). Rancang Bangun Sistem Irigasi Tanaman Otomatis Menggunakan Wireless Sensor Network. Jurnal Teknik ITS, 5(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v5i2.16512

Percobaan
Prosedur Percobaan
  1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan rangkaian. 
  2. Pahami datasheet masing masing komponen dengan mempertimbangkan tegangan yang digunakan, arusnyang diperlukan, terutama spesifikasi masing masing komponen.
  3. Rangkai semua alat dan bahan sesuai dengan gambar yang telah dilampirkan. 
  4. Pasang dan hubungkan semua alat dan bahan sehingga membentuk rangkaian jadi.
Prinsip Kerja


Flowchart / Visual Desainer



Video 

1. Video Kontrol Irigasi Sawah


2. Video Percobaan




Link Download

Mikro

Kontrol Irigasi Sawah DAFTAR ISI 1. Judul 2. Abstrak 3. Pendahuluan 4. Metodologi Penelitian 5. Hasil dan Pembahasan 6. Kesimpulan 7. Saran ...