[PENGAPLIKASIAN SENSOR LDR DAN SUHU]
a. Untuk mengetahui apa itu sensor suhu dan ldrb. Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja dari sensor suhu dan ldrc. Untuk mempelajari aplikasi dari sensor suhu dan ldrd. Untuk mempelajari simulasi rangkaian sensor suhu dan ldr menggunakan aplikasi proteus.
Alat :
Terminals : Ground
Bahan/Komponen :
1.
Resistor
2. Alternator
3. Diode
4. Motor
5.
LDR
6.
LED
7.
Generator DC
8.
Op Amp 741
9.
LM35
10.
Baterai
11. Relay
12. Transistor
Sun Tracker/Pelacak cahaya matahari
Pelacak mengarahkan panel surya atau modul ke arah matahari.
Perangkat ini mengubah orientasi mereka sepanjang hari untuk mengikuti jalur
matahari untuk memaksimalkan penangkapan energi. Pelacak surya sumbu tunggal
berputar pada satu sumbu bergerak bolak-balik dalam satu arah.
Sensor LDR
Nilai resistansi LDR sangat dipengaruhi oleh
intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin menurun
nilai resitansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap),
maka nilai hambatannya menjadi semakin besar, sehingga arus listrik yang
mengalir akan terhambat.
1.
Tegangan maksimum (DC): 150V
2.
Konsumsi arus maksimum: 100mW
3.
Tingkatan Resistansi/Tahanan : 10Ω
sampai 100KΩ
4.
Puncak spektral: 540nm (ukuran gelombang cahaya)
5.
Waktu Respon Sensor : 20ms – 30ms
6. Suhu operasi: -30° Celsius – 70° Celcius
Sensor
suhu LM35
Karakteristik Sensor suhu IC LM35 adalah :
- Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
-Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC.
-Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
-Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
-Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
-Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
-Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
-Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Tabel karakteristik LM35:
Komparator non inverting
Driver motor dc dengan rangkaian H-bridge transistor
Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.
Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp) adalah membandingkan nilai kedua input (input inverting dan input non-inverting), apabila kedua input bernilai sama maka output Op-amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op-amp akan memberikan tegangan output. Operasional amplifier (Op-Amp) dibuat dari penguat diferensial dengan 2 input.
Resistor
Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang
dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical
(Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil)
dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik
yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan
lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V
dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya)
untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Pada
dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1.
Electromagnet (Coil)
2.
Armature
3.
Switch Contact Point (Saklar)
4.
Spring
Kontak
Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi
awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi
awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan
gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil
yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil
diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian
menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru
(NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi
barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan
menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik,
Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh
Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan
arus listrik yang relatif kecil.
Beberapa
fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika
diantaranya adalah :
1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan
bantuan dari Signal Tegangan rendah.
4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun
komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).
Motor
Alternator
Dioda
Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi menjadi beberapa Jenis, diantaranya adalah :
- Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
- Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan.
- Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan
- Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya
- Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali
Baterai
Baterai merupakan sebuah alat yang mengubah energi kimia yang tersimpan menjadi energi listrik. Pada percobaan kali ini, baterai berfungsi sebagai sumber daya.
Transistor
Transistor merupakan alat semikonduktor yang dapat digunakan sebagai penguat sinyal, pemutus atau penyambung sinyal (switching), stabilisasi tegangan, dan fungsi lainnya. Transistor memiliki 3 kaki elektroda, yaitu basis, kolektor, dan emitor. Pada rangkaian kali ini digunakan transistor BC548C bertipe NPN. Transistor ini diperumpamakan sebagai saklar, yaitu ketika kaki basis diberi arus, maka arus pada kolektor akan mengalir ke emiter yang disebut dengan kondisi ON. Sedangkan ketika kaki basis tidak diberi arus, maka tidak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor yang disebut dengan kondisi OFF. Namun, jika arus yang diberikan pada kaki basis melebihi arus pada kaki kolektor atau arus pada kaki kolektor adalah nol (karena tegangan kaki kolektor sekitar 0,2 - 0,3 V), maka transistor akan mengalami cutoff (saklar tertutup).
Pertama-tama sensor lm35 akan mendeteksi suhu
disekitar solar cell , jika suhu >26°C maka arus akan mengalir
ke rangkaian komparator lalu menuju relay sehingga relay tertutup sehingga
tegangan dapat mengalir dari generator DC ke rangkaian sun tracker.
Setelah itu saat
Sensor LDR mendeteksi cahaya, maka LDR akan melewatkan tegangan sesuai besar
intensitas cahaya yang diterima. LDR memiliki sifat semakin besar intensitas
cahaya yang diterima, maka resistansi pada LDR akan semakin kecil sehingga tegangan
yang dilewatkan oleh LDR semakin besar. Kemudian tegangan yang dilewatkan
dikuatkan oleh opamp non inverting. LED akan aktif sebagai indikator dari LDR
menerima cahaya. Tegangan yang telahdikuatkan tersebut juga menuju relay
sehingga relay aktif. Saat relay aktif, saat relay aktif, maka pembangkit AC
dan motor AC akan closeloop sehingga motor AC akan berputar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar